MABADI
ASYRAH ILMU NAHWU
1.
Nama :
اِسْمُ هَذَا الْعِلْمِ : عِلْمُ
النَحْوِ وَعِلْمُ اْلعَرَبِيَّةِ
Nama ilmu ini
adalah ilmu nahwu dan ilmu bahasa arab
2.
Pengertian :
وَحَدُّهُ عِلْمٌ بِقَوَاعِدَ يُعْرَفُ
بِهَا اَحكَامُ الكَلِمَاتِ العَرَبِيَّةِ حَالَ تَرْكِيْبِهَا مِنَ الاِعْرَابِ
وَالبِنَاءِ وَمَا يَتْبَعُهَا
Pengertian ilmu
nahwu adalah ilmu yang membahas mengenai kaidah-kaidah bahasa arab yang mana
dengan kaidah tersebut hukum-hukum kalimah Bahasa arab dapat diketahui dengan
benar keadaan susunannya dari I’rob, bina’, dan hal-hal yang mengikutinya.
3.
Objek kajian :
وَمَوْضُوْعُهُ الكَلِمَاتُ
العَرَبِيَّةُ مِنْ حَيْثُ اْلبَحْثِ عَنْ أَحْوَالِهَا
Objek Kajian ilmu
Nahwu adalah kalimah (kosa kata) bahasa arab dari sisi pembahasan
keadaan-keadaanya dari I’rob dan bina’.
4.
Faidah dan Tujuan mempelajari :
وَثَمْرَتُهُ التَّحَرُزُ عَنِ اْلخَطَاءِ وَاْلاِسْتِعَانَةُ عَلَى فَهْمِ كَلاَمِ اللهِ وَكَلاَمِ رَسُوْلِ اللهِ
Buah atau hasil atau
faidah dari ilmu nahwu adalah terhindari dari
kesalahan berbahasa arab dan membantu dalam memahami kalamullah
Al-Qur’an karim serta kalam Rosullullah (hadis)
5.
Masalah :
وَمَسَائِلُهُ قَوَاعِدُهُ كَقَوْلِناَ
الفَاعِلُ مَرْفُوْعٌ وَالمَفْعُوْل بِهِ مَنْصُوْبٌ وَالْمُضَافُ اِلَيْهِ مَجْرُوْرٌ
Masalah yang
dikaji didalam ilmu nahwu adalah kaidah-kaidah ilmu nahwu seperti ucapan kita : “fa’il itu hukumnya berr’irob
rofa”, “maf’ul bih itu hukumnya beri’rob nashob”, dan “mudhof
ilaih itu hukumnya beri’rob jer”.
6.
Dasar pengambilan :
وَاسْتِمْدَادُهُ مِنْ الْقُرْاَنِ وَالسُّنَّةِ وَكَلاَمِ الْعَرَبِ
Sumber dasar ilmu
nahwu adalah dari Al-Qur’an, Hadis, dan kalam fasih bahasa arab
7.
Hukum mempelajari :
وَحُكْمُ الشَّارِعُ فِيْهِ وُجُوْبُهُ
الكَفَائِى عَلَى أَهْلِ كُلِّ نَاحِيَةٍ وَالعَيْنِى عَلَى قَارِئِ التَّفْسِيْرِ
وَالحَدِيْثِ
Hukum mempelajari
ilmu nahwu adalah fardhu kifayah bagi penduduk suatu daerah, adapun hukum
mempelajari ilmu nahwu untuk orang yang membaca tafsir al-qru’an dan hadis
adalah fardhu ain
8.
Hubungan :
وَنِسْبَتُهُ لِبَاقِي العُلُوْمِ
التَّبَاينُ وَأَنَّهُ مِنْ عُلُوْمِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ
Hubungan ilmu
nahwu dengan ilmu lain adalah sebagai tabayun (pembeda/perbandingan), dan ilmu
nahwu merupakan salah satu ilmu tata Bahasa arab.
9.
Keutamaan :
وَفضلُهُ: أَنَّهُ مِنْ أَشْرَفِ
العُلُوْمِ وأَعْلَاهَا مَنْزِلةً، وَذَلِكَ مِنْ جِهَةِ تَعَلُّقِهِ بِكِتَابِ اللهِ تَعَالَى وَكَلاَمِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ.
Keutamaan ilmu nahwu
adalah ia merupakan salah satu dari ilmu yang mulia dan luhur posisinya karena
berkaitan erat dengan kitab suci Allah SWT.
10. Pendiri :
وَاضِعُهُ أَبُوْ الاَسْوَدَ الدَّؤُلِى بِأمْرٍ مِنَ اْلاِمَامِ عَلِى كَرَمَهُ اللهُ وَجْهَهُ
Pendiri ilmu nahwu
secara amaliah adalah nabi Muhammad SAW, adapun pendiri ilmu nahwu secara
ilmiah adalah imam abu aswad ad-du’ali berdasarkan perintah dari sayyidina
Ali -Karomaullohu Wajhahu-
- Tahqiq Mabadi Al-Ulum Al-Ahad Asyar, Sholih Ali Rojab, Kairo-Mesir, Mathba’ah Wadhil Muluk
- Al-Lu’lu’ Al-Mandzum Fi Mabadi Al-Ulum, Abu Ilyan Syafi’i, Kairo-Mesir, Farid Dhorghomi Al-Azhar
- Al-Bidayah Fi Mabadi Ulum As-Syariyah, Kholid Bin Mahmud Al-Juhni, T.T - T.T, Maktabah Al-Alukah
- Abjad Al-Ulum, Shodiq Bin Hasan Al-Qonuji, Kementerian Kebudayaan Dan Bimbingan Nasional Damaskus, Beirut-Libanon, Dar Ihya At-Turots Al-Arabi
- Kasyfu Adz-Dzunun, Haji Kholifah, Beirut-Libanon, Dar Ihya At-Turots Al-Arabi
- Idhah Al-Maknun Fi Adz-Dzaili Ala Kasyfi Adz-Dzunun, Syeikh Isma’il Basya Bin Muhammad Amin Al-Baghdadi, Beirut-Libanon, Kairo-Mesir
- Mukhtasor Jidan, Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Jakarta-Indonesia, Dar Al-Kutub Al-Islamiyah
- An-Nafhatul 'Ithriyyah 'alal Muqoddimah al-Ajurrumiyyah, Syaikh Muhammad bin Ahmad Al-Ahdal, Kairo-Mesir, Darun Nasyr lil Jami'at.
- Jami’u Durus, Syeikh Mustofa Al-ghulayaini, Beirut-Libanon, Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah
Waullohu a’lam
M. Rifqy Aziz Syafe'i