MABADI ASYROH ILMU SHOROF (MORFOLOGI)
اِسْمُ هَذَا الْعِلْمِ : عِلْمُ الصَّرْفِ وَعِلْمُ
بُنْيَةِ الْكَلِمَاتِ
Nama ilmu ini
adalah ilmu Sharaf dan ilmu bangunan kalimah Bahasa arab
2.
Pengertian :
حَدُّهُ عِلْمٌ يَبْحَثُ عَنْ صِيَغِ الْكَلِمَاتِ الْعَرَبِيَّةِ وَأَحْوَالِهَا
الَّتِى لَيْسَتْ بِإِعْرَابٍ وَلَا بِنَاءٍ
Pengertian ilmu sharaf adalah ilmu yang membahas tentang bentuk kalimah
(kosa kata) Bahasa arab dan keadaanya yang bukan membahas tentang I’rob dan
bina’.
3.
Objek kajian :
مَوْضُوْعُهُ الْكَلِمَاتُ الْعَرَبِيَّةُ مِنَ
الْأَسْمَاءِ الْمُعْرَبَةِ وَالْأَفْعَالِ الْمُتَصَرِّفَةِ فِى حَالَ
إِفْرَادِهَا قَبْلَ انْتِظَامِهَا فِى الْجُمْلَةَ وَأَمَّا أَسْمَاءِ
الْمَبْنِيَةِ وَالْأَفْعَالِ الْجَامِدَةِ وَالْحُرُوْفِ فَلَيْسَ مِنْ
مَوْضُوْعِ هَذَا الْعِلْمِ
Objek kajian ilmu Sharaf adalah kalimah (kosa kata) Bahasa arab berupa
kalimah isim mu’rob, dan fi’il mutashorif baik dalam keadaaan sendiri atau
dalam susunan jumlah (kalimat). Adapun pembahasan tentang isim mabni,
fi’il jamid, dan kalimah huruf maka hal tersebut bukanlah pembahasan ilmu
shorof.
4.
Faidah dan Tujuan mempelajari :
وَفَائِدَتُهُ حِفْظُ اللِّسَانِ
وَالْقَلَمِ عَنِ الْخَطَاءِ فَى ضَبْطِ الْكَلِمَاتِ الْعَرَبِيَّةِ
وَالْمُسَاعَدَةُ عَلَى مَعْرِفَةِ الْأَصْلَ وَالْزَائِدِ مِنْ حُرُوْفِهَا وَمَا
يُعَبَّرُ بِهَا مِنْ تَغْيِيْرِ وَتَصْرِيْفٍ
Buah atau hasil atau faidah dari ilmu Sharaf adalah terjaganya lisan dan
tulisan dari kesalahan dalam aturan kalimah (kosa kata) bahasa arab dan
membantu dalam mengetahui huruf asal & tambahan, serta hal-hal yang hendak
diungkapkan dari perubahan kalimah tersebut.
5.
Masalah :
مَسَائِلُهُ قَوَاعِدُهُ اَلْبَاحِثَةُ عَنْ صِيغِ الْكَلِمَاتِ الْعَرَبِيَّةِ كَقَوْلِنَا :
قِيَاسُ "فَعُلَ" اَلْمَضْمُوْمِ الْعَيْنِ ضَمُّ عَيْنِ مُضَارِعِهِ أَيْ
"يُفْعَلُ"
Masalah yang dikaji dalam ilmu sharaf adalah kaidah-kaidah didalamnya,
contohnya : hukum qiyas bagi fi’il madi wazan “fa’ula” adalah
didhomahkan ain fi’ilnya pada bentuk fi’il mudhore (“yaf’ula”).
6.
Dasar pengambilan :
وَاسْتِمْدَادُهُ مِنَ الْقُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ
وَكَلَامِ الْعَرَبِ
Sumber dasar ilmu Sharaf adalah al-qur’an, hadis, dan Bahasa arab
7.
Hukum mempelajari :
وَحُكْمُهُ الْوُجُوْبُ الْكِفَائِيُّ عَلَى
أَهْلِ كُلِّ نَاحِيَةٍ وَالْعَيْنِيُّ عَلَى قَارِئِ التَّفْسِيْرِ
وَالْـحَدِيْثِ
Hukum mempelajari ilmu Sharaf adalah fardhu kifayah bagi penduduk suatu
daerah, adapun mempelajari ilmu Sharaf bagi orang yang membaca kitab tafsir Al-Qur’an
dan hadis maka hukumnya adalah fardhu ain.
8.
Hubungan :
وَنِسْبَتُهُ لِبَاقِي العُلُوْمِ التَّبَاينُ وَأَنَّهُ مِنْ عُلُوْمِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ
Hubungan ilmu
nahwu dengan ilmu lain adalah sebagai tabayun (pembeda/perbandingan), dan ilmu shorof merupakan salah satu ilmu tata Bahasa arab.
9.
Keutamaan :
وَفضلُهُ: أَنَّهُ مِنْ أَشْرَفِ العُلُوْمِ
وَأَعْلَاهَا مَنْزِلَةً، وَذَلِكَ مِنْ جِهَةِ تَعَلُّقِهِ بِكِتَابِ اللهِ تَعَالَى وَكَلَامِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمِ
Keutamaan ilmu sharaf
adalah ia merupakan salah satu dari ilmu yang mulia dan luhur posisinya karena
berkaitan erat dengan kitab suci Allah SWT.
10.
Pendiri :
وَاضِعُهُ مُعَاذُ بْنُ مُسْلِم الْهَرَاءِ وَقِيْلَ:
اَلْاِمَامُ أَبو الْأَسْوَدِ اَلدُّؤَلِي
Pendiri ilmu Sharaf adalah Mu’adz bin Muslim al-Hara’, menurut satu pendapat pendiri ilmu Sharaf adalah Imam Abu Aswad Ad-Du’ali
Note :
Pada mulanya ilmu Nahwu dan ilmu Sharaf merupakan satu kesatuan disiplin ilmu yang disebut dengan "ilmu lughah arabiyah" kemudian karena semakin lama masing-masing disiplin ilmu ini berkembang maka para ulama memisahkan pembahasan antara keduanya menjadi disiplin ilmu yang berbeda walaupun pada praktiknya pasti selalu bersamaan.
Persamaan antara ilmu Nahwu dan ilmu Sharaf diantaranya adalah sebagai berikut :
- Sama-sama membahas tentang kosa kata bahasa arab
- Sama-sama berfaidah membantu dalam memahami kitab suci al-qur'an dan Hadis
Perbedaan antara ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf diantaranya adalah sebagai berikut :
- Ilmu Nahwu membahas tentang akhir kalimah (kosa kata arab) dari sisi i'rob dan bina' nya, sedangkan ilmu Sharaf membahas tentang perubahan bentuk kalimahnya, bukan akhir kalimahnya saja.
- Ruang lingkup ilmu Nahwu lebih luas mencakup seluruh kosa kata bahasa arab baik kalimah isim, fi'il, maupun huruf. Sedangkan ilmu Sharaf lebih sempit karena hanya membahas lafadz bahasa arab yang bisa berubah saja seperti isim musytaq dan fi'il musytaq, ilmu sharaf tidak membahas tentang kalimah huruf, isim mabni, isim jamid, dan fi'il ghair mutasharif (tidak dapat berubah).
- Tahqiq Mabadi Al-Ulum Al-Ahad Asyar, Sholih Ali Rojab, Kairo-Mesir, Mathba’ah Wadhil Muluk
- Al-Lu’lu’ Al-Mandzum Fi Mabadi Al-Ulum, Abu Ilyan Syafi’i, Kairo-Mesir, Farid Dhorghomi Al-Azhar
- Al-Bidayah Fi Mabadi Ulum As-Syariyah, Kholid Bin Mahmud Al-Juhni, T.T - T.T, Maktabah Al-Alukah
- Abjad Al-Ulum, Shodiq Bin Hasan Al-Qonuji, Kementerian Kebudayaan Dan Bimbingan Nasional Damaskus, Beirut-Libanon, Dar Ihya At-Turots Al-Arabi
- Kasyfu Adz-Dzunun, Haji Kholifah, Beirut-Libanon, Dar Ihya At-Turots Al-Arabi
- Jami’u Durus, Syeikh Mustofa Al-ghulayaini, Beirut-Libanon, Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah
- As-silsil Madkhol, Syaikh Abu Hamid Kendal, Jakarta-Indonesia, Dar Al-Kutub Al-Islamiyah
- Hillul Ma'qud Min Nadzhm Al-Maqsud, Syeikh Muhammad bin Ahmad Al-Maliki Al-Maghribi, Jakarta-Indonesia, Dar Al-Kutub Al-Islamiyah,
Waullohu a’lam
M. Rifqy Aziz Syafe’i