MABADI ASYROH ILMU TASAWUF
اِسْمُ هَذَا الْعِلْمِ: عِلْمُ التَّصَوُّفِ وَعِلْمُ
الْاَدَبِ وَعِلْمُ الْاَخْلَاق،ِ وَعِلْمُ الْبَاطِنِ، وَعِلْمُ الْحَقِيْقَةِ
Nama ilmu ini adalah ilmu tasawuf, ilmu adab, ilmu
akhlak, ilmu bathin, dan ilmu hakikat.
2.
Pengertian :
حَدُّهُ عِلْمٌ يُعْرَفُ بِهِ أَحْوَالُ النَّفْسِ
مَحْمُوْدُهَا وَمَذْمُوْمُهَا وَكَيْفِيَةُ تَطْهِيْرِهَا مِنَ الْمَذْمُوْمِ
مِنْهَا وَتَحْلِيَّتُهَا بِالإِتِّصَافِ بِمَحْمُوْدِهَا وَكَيْفِيَةُ
السُّلُوْكِ وَالسَّيْرُ إِلَى اللهِ وَالْفِرَارُ إِلَيْهِ..
Ilmu
tasawuf adalah : ilmu yang menjelaskan
tentang (1) ahwal nafs (kondisi jiwa) baik yang terpuji maupun tercela,
(2) tata cara membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela, (3) cara menghiasi jiwa
dengan sifat-sifat terpuji, dan (4) cara menempuh jalan kepada Allah serta
bergegas kepada-Nya
3.
Objek kajian :
مَوْضُوُعُهُ: أَفْعَالُ الْقَلْبِ وَالْحَوَاسِ مِنْ
حَيْثُ التَّزْكِيَّةِ وَالتَّصْفِيَّةِ.
Objek kajian ilmu tasawuf adalah perbuatan-perbuatan hati ditinjau dari sisi cara
membersihkannya dan mensucikannya.
.
4.
Faidah dan Tujuan mempelajari :
تَهْذِيْبُ الْقُلُوْبِ وَمَعْرِفَةُ عَلّامِ
الْغُيُوْبِ ذَوْقًا وَوُجْدَانًا وَالنَّجَاةُ فِى اْلآخِرَةِ وَالْفَوْزُ
بِرِضَا اللهِ تَعَالَ.
Buah atau hasil atau faidah dari mempelajari ilmu tasawuf adalah (1)
bersihnya hati, (2) mengenal Allah Dzat yang mengetahui segala perkara yang
ghaib baik secara rasa, pengetahuan ilham, (3) selamat diakhirat, dan (4)
berbahagia mendapatkan ridho Allah SWT.
5.
Masalah :
مَسَائِلُهُ: قَضَايَاهُ الْبَاحِثَةِ عَنْ صِفَاتِ
الْقُلُوْبِ وَكَلاَمِ الْقَوْمِ كَالزُّهْدِ وَالْوَرَاعِ وَالْمَحَبَّةِ
وَغَيْرِهَا
Masalah yang dikaji ilmu tasawuf adalah ketentuan-ketentuan yang
membahas tentang sifat-sifat hati, dan ucapan kaum sufi seperti zuhud, waro’,
mahabbah, dan selainnya.
اِسْتِمْدَادُهُ: مِنَ
الْكِتَابِ وَسُّنَّةِ وَالآثَارِ الثَّابِتَةِ مِنْ خَوَاصِ الأُمَّةِ..
Dasar pengambilan
ilmu tasawuf adalah dari Al-Qur’an, Sunnah, dan atsar (berita) yang pasti dari
orang-orang khusus yang terpilih dari umat nabi Muhammad SAW
7.
Hukum mempelajari :
حُكْمُ الشَّارِعِ
فِيْهِ: اَلْوُجُوْبُ الْعَيْنِيُّ عَلَى كُلِّ مُكَلَّفٍ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى
Hukum mempelajari
ilmu tasawuf adalah fardhu ain atas setiap orang mukalaf lelaki dan perempuan.
8.
Hubungan :
وَنِسْبَتُهُ
لِبَاقِي العُلُوْمِ التَّبَاينُ، وأَنَّهُ أَصْلُ الْعُلُوْمِ الدِّيْنِيَّةِ
Hubungan ilmu
tauhid dengan ilmu lain adalah sebagai (pembeda/perbandingan) dan ilmu tasawuf merupakan salah satu ilmu dasar
dari ilmu-ilmu agama islam & ilmu syariat islam
9.
Keutamaan :
فَضْلُهُ: أَنَّهُ
أَشْرَفُ الْعُلُوْمِ لِتَعَلُّقِهِ بِمَعْرِفَةِ اللهِ تَعَالىَ وَحُبِّهِ
Keutamaan ilmu
tasawuf adalah bahwa sesungguhnya ilmu tasawuf adalah ilmu yang sangat mulia dari
berbagai ilmu-ilmu. Karena keberadaan ilmu tasawuf berkaitan dengan pengenalan
diri kepada Allah SWT, mencintai-Nya
10.
Pendiri :
وَاضِعُهُ مِنَ النَّاحِيَةِ
الْعَمَلِيَّةِ: كُلُّ نَبِيٍّ مِنْ لَدُنْ آَدَمَ إِلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأمَّا وَاضِعُهُ مِنَ النَّاحِيَةِ
الْعِلْمِيَّةِ فَهُوَ : اَئِمَّةُ الصُّوْفِيَّةِ كَالْاِمَامِ الْجُنَيْدِ
اَلْبَغْدَادِي، وَالْاِمَامِ اَلْغَزَّالِي، وَالْاِمَامِ عَبْدِ اْلقَادِرِ
اَلْجِيْلَانِي رَحِمَهُمُ اللهُ تَعَالَى.
Pendiri ilmu Tasawuf dari sisi amaliyah adalah para nabi semenjak nabi adam sampai nabi
Muhammad SAW, adapun pendiri ilmu tasawuf dari sisi ilmiah adalah para imam
sufi seperti imam Junaid al-baghdadi, imam abu hamid al-ghozali, Imam Abdul Qodir Al-Jailani -semoga allah merahmati mereka-
Referensi :
- Tahqiq
Mabadi Al-Ulum Al-Ahad Asyar, Sholih Ali Rojab, Kairo-Mesir, Mathba’ah
Wadhil Muluk
- Al-Lu’lu’
Al-Mandzum Fi Mabadi Al-Ulum, Abu Ilyan Syafi’i, Kairo-Mesir, Farid
Dhorghomi Al-Azhar
- Al-Bidayah
Fi Mabadi Ulum As-Syariyah, Kholid Bin Mahmud Al-Juhni, T.T - T.T,
Maktabah Al-Alukah
- Abjad
Al-Ulum, Shodiq Bin Hasan Al-Qonuji, Kementerian Kebudayaan Dan Bimbingan
Nasional Damaskus, Beirut-Libanon, Dar Ihya At-Turots Al-Arabi
- Kasyfu
Adz-Dzunun, Haji Kholifah, Beirut-Libanon, Dar Ihya At-Turots Al-Arabi
- Idhah
Al-Maknun Fi Adz-Dzaili Ala Kasyfi Adz-Dzunun, Isma’il Basya Bin Muhammad
Amin Al-Baghdadi, Beirut-Libanon, Dar Ihya At-Turots Al-Arabi
- Tanwir Al-Qulub Fi Mu’amalati Allamil Guyub,
Muhammad Amin Al-Kurdi, Surabaya-Indonesia, Al-Haromain
M. Rifqy Aziz Syafe’i