MABADI ASYAROH ILMU TAUHID
1.
Nama :
اِسْمُ هَذَا الْعِلْمِ : عِلْمُ التَّوْحِيْدِ؛ لِأَنَّ مَبْحَثَ
الْوَحْدَانِيَّةِ أَشْهَرُ مَبَاحِثِهِ، وَيُسَمَّى أَيْضاً: عِلْمَ الْكَلَامِ
لِأَنَّ الْمُتَقَدِّمِيْنَ كَانُوْا يَقُوْلُوْنَ فِي التَّرْجَمَةِ عَنْ
مَبَاحِثِهِ: اَلْكَلَامُ فِي كَذَا، أَوْ لِأَنَّهُ قَدْ كَثُرَ الْاِخْتِلَافُ
فِي مَسْأَلَةِ الْكَلَامِ، وَيُقَالُ
لَهُ اَيْضًا: عِلْمُ الْعَقِيْدَةِ وَعِلْمُ الْعَقَائِدِ وَالْإِلَهِيَاتُ
Nama ilmu tauhid adalah : (1) ilmu tauhid, dinamakan demikian karena
pembahasan tentang wahdaniat adalah pembahasan yang paling masyhur dari
pembahasan-pembahasan ilmu tauhid. (2) dinamakan pula dengan nama ilmu kalam,
karena ulama terdahulu ketika menjelaskan pembahasan ilmu ini mereka berkata:
“kalam (pembicaraan) didalam masalah demikian”, atau dikarenakan banyak ikhtilaf
pendapat didalam masalah sifat kalam.
Ilmu tauhid dianamakan pula (3) ilmu aqidah, (4) ilmu aqo’id, dan (5) ilmu
teologi.
2.
Pengertian :
حَدُّهُ عِلْمٌ يَقْتَدِرُ بِهِ عَلَى
إِثْبَاتِ الْعَقَائِدِ الدِّيْنِيَّةِ مُكْتَسَبٌ مِنْ أَدِلَّتِهَا
الْيَقِيْنَةِ.
Ilmu Tauhid adalah
: ilmu yang memberi kemampuan untuk menetapkan akidah-akidah agama islam, yang
mana ilmu tersebut diperoleh dari dalil-dalilnya yang meyakinkan.
*(Beberapa ulama menggunakan definisi yg berbeda namun tetap berpusat kepada
pembahasan tentang akidah atau keyakinan agama islam)
3.
Objek kajian :
مَوْضُوُعُهُ: ذَاتُ اللهِ تَعَالَى مِنْ
حَيْثُ مَا يـَجِبُ لَهُ وَمَا يَسْتَحِيْلُ وَمَا يـَجُوْزُ، وذَاتُ الرُّسُلِ
كَذَلِكَ، وَالـمُمْكِنُ مِنْ حَيْثُ أَنَّهُ يَتَوَصَّلُ بِهِ إِلَى وُجُوْدِ
صَانِعِهِ، وَالسَّمَعِيَّاتُ مِنْ حَيْثُ اِعْتِقَادِهَا.
Objek kajian ilmu
tauhid adalah : (1) Allah dan para rosul ditinjau dari sisi perkara yang
wajib( sesuatu yang pasti ada), mustahil (sesuatu
yang pasti tidak ada),
dan ja’iz (sesuatu yang mungkin ada & tidak ada), (2) dan perkara yang mumkin
ditinjau dari sisi bahwa perkara yang mumkin itu dapat menyampaikan kepada
pembuktian keberadaan penciptanya, (3) dan perkara sama’iyat ditinjau dari sisi meyakininya.
4.
Faidah dan Tujuan mempelajari :
وَفَائِدَتُهُ مَعْرِفَةُ اللهِ
بِالْبَرَاهِيْنِ الْقَطْعِيَّةِ وَالْفَوْزِ بِالسَّعَادَةِ الْأَبَدِيَّةِ.
Buah atau hasil atau faidah dari mempelajari ilmu tauhid adalah mengenal
Allah SWT dengan bukti-bukti yang pasti, dan selamat dengan kebahagian yang
abadi.
5.
Masalah :
مَسَائِلُهُ: قَضَايَاهُ اَلْبَاحِثَةُ
عَنِ الْوَاجِبَاتِ وَالْـجَائِزَاتِ وَالـْمُسْتَحِيْلَاتِ
Masalah ilmu tauhid adalah ketentuan-ketentuan yang membahas tentang
hal-hal yang wajib, ja’iz, dan mustahil.
6.
Dasar pengambilan :
اِسْتِمْدَادُهُ: مِنَ الْأَدِلَّةِ
الْعَقْلِيَّةِ وَالنَّقْلِيَّةِ.
Dasar pengambilan ilmu tauhid adalah dari dalil-dalil Aqli dan dalil
Naqli (al-Qur’an, Sunnah dan Ijma’)
7.
Hukum mempelajari :
حُكْمُ الشَّارِعِ فِيْهِ: اَلْوُجُوْبُ
الْعَيْنِيُّ عَلَى كُلِّ مُكَلَّفٍ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى
Hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu a’in atas setiap orang
mukalaf dari lelaki dan perempuan.
8.
Hubungan :
وَنِسْبَتُهُ لِبَاقِي العُلُوْمِ
التَّبَاينُ، وأَنَّهُ أَصْلُ الْعُلُوْمِ
الدِّيْنِيَّةِ وَالشَّرْعِيَّةِ، وَمَا سِوَاهُ فَرْعٌ
Hubungan ilmu tauhid dengan ilmu lain adalah sebagai (pembeda/perbandingan) dan ilmu tauhid adalah dasar dari ilmu-ilmu agama
islam & ilmu syariat islam, selain dari pada ilmu tauhid adalah cabang atau
pengembangan darinya.
9.
Keutamaan :
فَضْلُهُ: أَنَّهُ مِنْ أَشْرَفِ
الْعُلُوْمِ لِكَوْنِهِ مُتَعَلِّقاً بِذَاتِهِ تَعَالَى وذَاتِ رُسُلِهِ وَمَا
يَتْبَعُ ذَلِكَ
Keutamaan ilmu tauhid adalah bahwa sesungguhnya ilmu tauhid adalah ilmu
sangat mulia dari berbagai ilmu-ilmu. Karena keberadaan ilmu tauhid berkaitan
dengan Allah SWT, Para rosul dan perkara yang mengikutinya.
10. Pendiri :
وَاضِعُهُ مِنَ النَاحِيَّةِ الْعَمَلِيَّةِ: كُلُّ نَبِيٍّ مِنْ لَدُنْ
آَدَمَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَأمَّا وَاضِعُهُ مِنَ النَّاحِيَةِ
الْعِلْمِيَّةِ بِمَعْنَى مَنْ دَوَّنَ كُتُبَهُ وَرَدُّوا الشُّبَهِ اَلَّتِي
أَوْرَدَتْـهَا الْفِرَاقُ الضَّلَالَةُ فَهُوَ : اَلْاِمَامُ أَبُوْ حَسَنِ
الْأَشْعَرِي،ْ وَمَنْ تَبِعَهُ، وَالْاِمَامُ أَبُوْ مَنْصُوْرٍ اَلْمَاتُرِيْدِي،
وَمَنْ تَبِعَهُ رَحِمَهُمُ اللهُ تَعَالَى
Pendiri ilmu
tauhid dari sisi
pengamalannya adalah seluruh nabi semenjak nabi adam sampai hari kiamat, adapun pendiri ilmu
tauhid dari sisi ilmiah dalam pengertain orang
yang telah menyusun kitab-kitab tauhid dan membantah kebatilan yang didatangkan
oleh kelompok-kelompok yang
menyimpang maka pendiri ilmu tauhid dalam makna ini adalah imam Abu Hasan
Al-Asy’ari serta orang yang mengikutinya, dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi dan
orang yang mengikutinya.
Referensi :
- Tahqiq Mabadi Al-Ulum Al-Ahad Asyar, Sholih Ali Rojab, Kairo-Mesir, Mathba’ah Wadhil Muluk
- Al-Lu’lu’ Al-Mandzum Fi Mabadi Al-Ulum, Abu Ilyan Syafi’i, Kairo-Mesir, Farid Dhorghomi Al-Azhar
- Al-Bidayah Fi Mabadi Ulum As-Syariyah, Kholid Bin Mahmud Al-Juhni, T.T - T.T, Maktabah Al-Alukah
- Abjad Al-Ulum, Shodiq Bin Hasan Al-Qonuji, Kementerian Kebudayaan Dan Bimbingan Nasional Damaskus, Beirut-Libanon, Dar Ihya At-Turots Al-Arabi
- Kasyfu Adz-Dzunun, Haji Kholifah, Beirut-Libanon, Dar Ihya At-Turots Al-Arabi
- Idhah Al-Maknun Fi Adz-Dzaili Ala Kasyfi Adz-Dzunun, Isma’il Basya Bin Muhammad Amin Al-Baghdadi, Beirut-Libanon, Dar Ihya At-Turots Al-Arabi.
- Tuhfatul Murid Hasyiah Jauharoh Tauhid, Ibrohim Al-Bajuri, Jakarta-Indonesia, Dar Al-Kutub Al-Islamiyah