Di
antara kegiatan yang menunjukkan ciri khas suatu pondok pesantren adalah
muhadoroh. Pondok Pesantren Daarus Sa’adah menjadikan kegiatan ini sebagai
rutinitas para santri yang wajib diikuti. Dengan adanya Muhadoroh ini, para
santri diberi ruang dan waktu untuk berekspresi menyampaikan sesuatu sesuai
dengan tema yang ditentukan. Tentu kegiatan ini tidak lepas dari pengawasan
dewan guru, agar tetap terarah dan memberikan manfaat kepada para petugas dan pendengar.
Di
dalam Muhadoroh, para santri bukan hanya bertugas sebagai pembicara. Ada beberapa
tugas lainnya seperti menjadi pembawa acara atau master of ceremony (MC), yang
juga merupakan salah satu bekal yang berharga ketika para santri telah terjun
langsung ke dalam kehidupan
bermasyarakat. Selain menjadi MC, tugas lainnya adalah menjadi pembaca
al-Qur’an atau kalam ilahi dan juga sholawat. Tentu keduanya juga merupakan bekal
penting yang akan bermanfaat kelak.
Pada akhirnya, dengan kegiatan Muhadoroh ini, Pondok Pesantren Daarus Sa’adah menyiapkan dan mengharapkan para santri agar bisa menjadi penceramah yang berkualitas baik dari sisi penampilan yang sejuk dipandang mata maupun isi yang berbobot dan manfaat bagi pendengar, atau pembawa acara yang handal, dan qori/qoriah yang berkualitas.
Dari kegiatan Muhadoroh ini, Pondok Pesantren Daarus Sa'adah telah mencetak beberapa alumni yang mengikuti jejak pengasuh yaitu KH. Sumarno Syafe'i menjadi penceramah yang handal. Baik menjadi penceramah dalam acara-acara tertentu atau menjadi khotib dalam salat jum'at. Tentu hal ini menjadi sebuah prestasi yang patut dibanggakan dan menjadi bukti pentingnya kegiatan Muhadoroh ini.