KITAB ARBA'UN HADISAN
KH. HASYIM ASY'ARI
(Terjemah ini ditulis untuk sekedar memudahkan, bukan sebagai rujukan utama, oleh sebab itu utamakan mengaji langsung kepada guru)
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut Nama Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang
١
- عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْم الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ .
قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : ِلِلهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ
الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ .رواه البخاري ومسلم
Agama itu nasihat. Kami pun (sahabat) bertanya, “Untuk siapa
(nasihat itu)?”. Beliau menjawab, “Nasihat itu adalah untuk Allah, kitab-Nya,
Rasul-Nya, pemimpin kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)”. [HR. Bukhori
& Muslim]
٢
- لَا تَبْكُوا عَلَى الدِّينِ إِذَا وَلِيَهُ أَهْلُهُ ، وَلَكِنِ ابْكُوا
عَلَيْهِ إِذَا وَلِيَهُ غَيْرُ أَهْلِهِ. رواه الطبرانى.
“Jangan tangisi (urusan) agama ini jika dikendalikan oleh
ahlinya, tetapi tangisilah agama ini apabila ia dikendalikan oleh orang yang
bukan ahlinya”. [HR. Thabrani]
٣
- بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ، فَسَتَكُونُ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ
الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي
مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا. رواه
مسلم
Bersegeralah berbuat baik, karena amal sholih itu akan
menjadi fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari laki-laki itu
masih seorang mukmin, tapi di sore hari ia sudah menjadi orang kafir. Sore hari
laki-laki itu masih mukmin, di pagi hari ia sudah menjadi kafir, ia menjual
agamanya demi kemuliaan dunia. (HR. Muslim)
٤
- اِعْمَلُوْا فَكُلٌّ مُيَسَرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ. رواه الطبرانى.
"Beramallah kalian. Karena masing-masing akan dimudahkan
kepada apa yang dia diciptakan untuknya." (HR. Bukhari dan Muslim)
٥
- أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ.
حَدِيْثٌ مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Amal yang paling dicintai Allah pekerjaan yang dilakukan
dengan terus menerus (istiqomah), meskipun sedikit. Muttafaqun ‘alaih.
٦
- عَلَيْكُمْ مِنَ الْأَعْمَالِ مَا تُطِيْقُونَ، فَوَاللهِ لَا يَمَلُّ اللهُ
حَتَّى تَمَلُّوا. رواه الترمذى.
Hendaknya kalian berbuat semampu kalian, karena
sesungguhnya Allah tidak akan bosan sampai kalian bosan." HR. Bukhari.
٧
- كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ ، وَالدَّالُّ عَلَى الْخَيْرِ كَفَاعِلِهِ ،
وَاللَّهُ يُحِبُّ إِغَاثَةَ الْمَلْهُوفِ. رواه الدارقطنى وابن ابى الدنيا.
Setiap kebaikan itu sedekah, orang yang menunjukan
kebaikan seperti orang yang melakukan kebaikan, Allah senang membantu
orang-orang membutuhkan. (HR. Daruqutni dan Ibnu Abi Dunya)
٨
- مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ
فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطعْ فَبِقَلبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإيْمَانِ.
رواه مسلم.
Barangsiapa diantara kalian melihat kemunkaran, maka
rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak
mampu maka dengan hatinya, dan hal ini merupakan iman yang paling lemah. (HR.
Muslim)
٩
- إِنَّ اللَّهَ لَا يُعَذِّبُ الْعَامَّةَ بِعَمَل الْخَاصَّةِ حَتَّى يَرَوْا
الْمُنْكَرَ بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِمْ وَهُمْ قَادِرُونَ عَلَى أَنْ يُنْكِرُوهُ
فَلَا يُنْكِرُوهُ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَذَّبَ اَللَّهُ الْخَاصَّةَ
وَالْعَامَّةَ. رواه البغوى في شرح السنة.
Sesungguhnya Allah tidak menyiksa semua orang akibat
perbuatan sebagian orang, hingga mereka menyaksikan berbagai kemungkaran di
hadapan mereka, mereka tidak mencegahnya padahal mereka mampu melalukan
pencegahan itu, maka bila itu dilakukan, siksa Allah akan berlaku bagi semua
orang”. HR. Al-Baghowi dalam kitab Syarhi al-Sunnah.
١٠
- عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي –صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، بِخِصَالٍ مِنَ الْخَيْرِ وَأَوْصَانِي أَنْ لَا أَخَافَ فِي
اللَّهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ، وَأَوْصَانِي أَنْ أَقُولَ الْحَقَّ وَإِنْ كَانَ
مُرًّا. رواه ابن حبان.
Dari Abi Dzar ra, dia berkata: Kekasihku (Muhammad saw)
berpesan tentang pekerti yang baik, beliau berpesan agar aku tidak takut
dikecam orang, beliau berpesan agar aku mengatakan kebenaran meskipun itu
pahit. (HR. Ibn Hiban)
١١
- ثَلَاثٌ مُنْجِيَّاتٌ، ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ، فَالْـمُنْجِيَّاتُ خَشْيَةُ اللهِ
فِى السِّرِّ وَالعَلَانِيَّةِ وَالحُكْمُ بِالعَدْلِ فِى الرِّضَى وَالغَضَبِ،
وَالإِقْتِصَادُ فِى الغِنَى وَالفَقْرِ. وَالمُهْلِكَاتُ شُخٌّ مُطَاعٌ، وَهَوَى
مُتَّبَعٌ، وَاِعْجَابُ المَرْءِ بِرَأْيِهِ.. رواه البزار.
Tiga hal ini bisa menyelamatkan, dan tiga lainnya
mencelakakan. Hal-hal yang menyelamatkan yaitu: Takut kepada allah, baik ketika
ada orang maupun sendirian. Memberi hukuman dengan adil, baik ketika senang
maupun benci. Bersikap sederhana, baik ketika kaya maupun miskin. Dan hal-hal
yang mencelakakan yaitu: sifat rakus yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti,
bangga dilihat orang. (HR. Al-Bazzar)
١٢
- كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، الإِمَامُ رَاعٍ
وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْؤُوْلٌ
عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْؤولَةٌ
عَنْ رَعِيَّتِهَا، وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ. رواه البخارى.
Kalian semua adalah pemimpin dan masing-masing dari
kalian akan dimintai pertanggung jawaban. Seorang kepala negara (organisasi)
bertanggung jawab atas rakyatnya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban atas
itu. Seorang suami bertanggung jawab atas keluarganya, dan ia akan dimintai
pertanggung jawaban atas itu. Seorang istri bertanggung jawab atas rumah
suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas itu. Seorang pelayan
bertanggung jawab terhadap harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggung
jawaban atas itu.
١٣
- مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ
لِيَصْمُتْ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ،
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
جَائِزَتَهُ. رواه الشيخان.
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka
hendaknya ia berkata baik atau diam. Dan Barangsiapa beriman kepada Allah dan
hari akhir, maka hendaknya ia memuliakan tetangganya. Barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia memuliakan tamunya. (HR. Bukhori
dan Muslim)
١٤
- إِنَّ بَيْنَ يَدَىِ السَّاعَةِ كَذَّابِينَ فَاحْذَرُوهُمْ. رواه مسلم.
Sesungguhnya pada saat ini banyak para pendusta. Oleh
karena itu, waspdalah terhadap mereka. (HR. Muslim)
١٥
- اسْتَعِينُوا عَلَى نَجَاحِ الْحَوَائِجِ بِالْكِتْمَانِ ، فَإِنَّ كُلَّ ذِي
نِعْمَةٍ مَحْسُودٌ. رواه الطبرانى.
Mintalah tolong untuk menggapai sebuah tujuan dengan cara
sembunyi-sembunyi, karena sesungguhnya orang yang diberi kenikmatan itu (
niscaya ) di iri kan orang lain. (HR. Thabrani)
١٦
- الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، ارْحَمُوا مَنْ
فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ. رواه ابو داود.
Orang-orang yang penyayang itu disayangi Allah yang maha
penyayang, maha pemberi berkah dan maha luhur. Sayangilah orang-orang yang di
bumi, maka orang-orang yang di langit akan menyayangimu. (HR. Abu Daud)
١٧
- الْمُسْلِمُ مَنْ سَلَمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ
مِنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ. متفق عليه.
Orang muslim itu adalah orang yang menjamin keselamatan
muslim lainnya dari lisan dan tangannya, orang yang berhijrah itu adalah orang
yang berpindah dari sesuatu yang dilarang oleh Allah. (muttafaqun ‘alaih)
١٨
- إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ. رواه الشيخان
Takutlah akan prasangka, karena prasangka itu perkataan
yang paling dusta. (HR. Bukhori Muslim)
١٩
- احْتَرِسُوا مِنَ النَّاسِ بِسُوءِ الظَّنِّ . رواه الطبرانى
Hindarilah berprasangka buruk kepada orang lain. (HR.
Thabrani)
٢٠
- يُبْصِرُ أَحَدُكُمُ الْقَذَى فِيعَيْنِ أَخِيهِ ، وَيَنْسَى الْجِذْعَ
عَيْنِهِ. رواه ابن حبان.
Seseorang itu bisa melihat kotoran mata temannya, tapi
dia tidak menyadari ketika ada kotoran di matanya sendiri. (HR. Ibnu Hiban)
٢١
- قالَ رَسُولُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ
كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ
القِيامَة، ومَنْ يَسَّرَ عَلى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ في الدُّنْيا
والآخِرَةِ ومَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ في الدُّنْيا والآخِرَةِ واللهُ
في عَوْنِ العَبْدِ ما كانَ العَبْدُ في عَوْنِ أَخِيهِ ومَنْ سَلَكَ طَرِيقًا
يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيقًا إِلى الجَنَّةِ وما
اجْتَمَعَ قَوْمٌ في بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتابَ اللهِ
ويَتَدارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ
وغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وحَفَّتْهُمُ الْمَلائِكَةُ وذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ
عِنْدَهُ ومَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ. رواه مسلم.
Barang siapa yang dapat menghilangkan kesusahan seorang
mukmin di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesusahannya kelak
diakhiratnya; dan barang siapa yang memudahkan orang yang mendapatkan
kesulitan, niscaya Allah akan memudahkan kesulitannya di dunia dan di hari
kemudian; dan barang siapa yang merahasiakan keburukan orang Islam, niscaya
Allah akan menutup segala keburukannya di dunia dan di akhiratnya; Dan Allah
akan selalu menolong hambanya, selama hambanya itu senantiasa memberikan
bantuan kepada saudaranya; barang siapa menginjakkan kaki di jalan Allah untuk
mencari ilmu, niscaya Allah akan memberikan kemudahan jalan menuju surga. Tidak
seorangpun yang berkumpul dalam suatu majlis di berbagai rumah Allah dengan
belajar dan mengkaji kitab Allah, kecuali di antara mereka itu akan memperoleh
ketenangan, meraih rahmat, memperoleh perlindungan dari para malaikat dan
bahkan Allah menyebutkan mereka dengan orang-orang yang berada di sekitarnya
(para malaikat). Barang siapa yang menunda (menangguhkan) amalnya, maka ia
tidak termasuk ke dalam kelompok itu. (HR Muslim)
٢٢
- لَا يُؤمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ. رواه
مسلم
Tidak sempurna iman seseoarang sampai ia mencintai orang
lain seperti ia mencintai dirinya sendiri. (HR. Muslim)
٢٣
- مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا
عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ. رواه مسلم.
Tidak akan berkurang harta orang yang bersedekah. Allah
tidak akan menambah apapun atas hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan.
Barangsiapa rendah hati karena allah, allah pasti mengangkat derajatnya. (HR,
Muslim)
٢٤
- لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تُلْقِى أَخَاكَ
بِوَجْهٍ طَلْقٍ. رواه مسلم.
Jangan meremehkan kebaikan sekecil apapun, semisal ketika
kamu bertemu saudaramu, wajahmu berseri-seri. (HR Muslim)
٢٥
- الرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ.
رواه ابو داود والترمذى
Seseorang itu bergantung akhlak temannya, maka lihatlah
dengan siapa ia berteman. (HR Abu Daud dan Turmudzi)
٢٦
- مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ. رواه ابو داود.
Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia menjadi bagian
darinya. (HR Abu Daud)
٢٧
- إِنَّ الدِّينَ بَدَأَ غَرِيبًا وَيَرْجِعُ غَرِيبًا فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ
الَّذِينَ يُصْلِحُونَ مَا أَفْسَدَ النَّاسُ مِنْ بَعْدِي مِنْ سُنَّتِي. رواه
الترمذى
Pada awalnya agama itu asing, dan pada akhirnya akan
menjadi asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing yaitu mereka yang
memperbaiki sunahku yang telah dirusak oleh manusia. (HR Turmudzi)
٢٨
- مَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي. رواه مسلم.
Barangsiapa tidak menyukai sunahku, bukan termasuk
golonganku. (HR Muslim)
٢٩
- مَنْ وَقَّرَ صَاحِبَ بِدْعَةٍ فَقَدْ أَعَانَ عَلَى هَدْمِ الإِسْلَامِ. رواه
الطبرانى.
Barangsiapa menghormati ahli bid’ah sesungguhnya dia
telah menolong untuk merobohkan islam. (HR Thabrani)
٣٠
- لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ القُرْآنَ فَهُوَ
يَقُوْمُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ
مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ. رواه الشيخان.
Tidak diperbolehkan hasud (iri, dengki) kecuali dalam dua
hal; pertama kepada seseorang yang diberikan al-Qur’an oleh Allah dan ia
menjalankannya siang dan malam, kedua kepada seseorang yang diberi harta dan ia
menginfakkannya siang dan malam. (HR Bukhori dan Muslim)
٣١
- السَّخِيُّ قَرِيْبٌ مِنَ اللهِ، قَرِيْبٌ مِنَ الجَنَّةِ، قَرِيْبٌ مِنَ
النَّاسِ، بَعِيْدٌ مِنَ النَّارِ . وَالبَخِيْلُ بَعِيْدٌ مِنَ اللهِ، بَعِيْدٌ
مِنَ الجَنَّةِ، بَعِيْدٌ مِنَ النَّاسِ، قَرِيْبٌ مِنَ النَّارِ، وَالجَاهِلُ
السَّخِيُّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ عَابِدٍ بَخِيْلٍ. رواه الترمذي.
Orang yang pemurah itu dekat dengan Allah, dekat dengan
surga, dekat dengan manusia dan jauh dari neraka. Sedang orang yang pelit itu
jauh dari Allah, jauh dari Surga, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka.
Orang bodoh tapi pemurah lebih Allah cinta daripada ahli ibadah yang pelit. (HR
Turmudzi)
٣٢
- لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا أَخَذُوْا العِلْمَ عَنْ أَكْبَارِهِمْ.أخرجه
أبو نعيم في الحلية.
Umatku akan selalu ada dalam kebaikan selagi mereka masih
belajar ilmu dari orang-orang tua mereka. (HR Abu Na’im dalam kitab al-Hilyah)
٣٣
- إِنَّ هَذَا العِلْمَ دِيْنٌ ، فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ.
رواه الإمام أحمد.
Sesungguhnya ilmu ini adalah agama. Maka lihatlah dari
siapa kalian mengambil sumber agama kalian. (HR Imam Ahmad)
٣٤
- إنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ بَعْدِيْ كُلُّ مُنَافِقٍ عَلِيْمِ
اللِّسَانِ. رواه الطبراني.
Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari kalian
setelahku adalah banyak orang munafik yang pandai bersilat lidah. (HR Thabrani)
٣٥
- إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا. رواه الشيخان
Orang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik
akhlaknya. (HR Bukhori dan Muslim)
٣٦
- قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِرَجُلٍ : ”
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ ، وَصِحَّتَكَ
قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَشَبَابَكَ قَبْلَ هَرِمِكَ ،
وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ. رواه البيهقي.
Gunakanlah lima kesempatan sebelum datang lima lainnya;
hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum waktu
sibukmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, kayamu sebelum miskinmu. (HR Baihaqi)
٣٧
- سِتَّةٌ لَعَنْتُهُمْ وَلَعِنَهُمُ اللهُ وَكُلُّ نَبِيٍّ مُجَابِ الدَّعْوَةِ :
اَلزَّائِدُ فِي كِتَابِ اللهِ، وَالْمُكَذِّبُ بِقَدَرِ اللهِ، وَالْمُتَسَلِّطُ
عَلَى أُمَّتِي بَالْجَبَرُوتِ لِيُذِلَّ مَنْ أَعَزَّ اللهُ وَيَعِزُّ مَنْ
أَذَلَّ اللهُ، وَالْمُسْتَحِلُّ حُرْمَةَ اللهِ، وَالتَّارِكُ لِسُنَّتِي. رواه
الطبراني
Ada enam orang dilaknat, Allah dan setiap Nabi juga melaknat
mereka yaitu orang yang memberikan tambahan dalam kitabullah (Al Qur’an), orang
yang mendustakan (mengingkari) takdir Allah, orang yang memimpin dengan
diktator untuk memuliakan orang yang telah dihinakan oleh Allah dan menghinakan
orang yang telah Allah muliakan, orang yang menghalalkan apa apa yang
diharamkan Allah, orang yang menghalalkan Ahli Baitku yang telah diharamkan
oleh Allah, dan orang yang meninggalkan sunnahku.” (HR Thabrani)
٣٨
- إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ : مَنْ عَادَى، أَوْ أَذَى، أَوْ أَذَلَّ، أَوْ
أَهَانَ، فِيْهِ رِوَايَاتٌ: لِي وَلِيًّا، وَفِي رِوَايَةٍ : وَلِيَّ
الْمُؤْمِنِيْنَ فَقَدْ أَذَنْتُهُ ( اى أَعْلَمْتُهُ ) بِالحَرْبِ، وَفِي
رِوَايَةٍ : فَقَدْ اِسْتَحَلَّ مُحَارِبَتِى، وَفِى أُخْرَى : فَقَدْ بَارَزَنِى
بِالْمُحَارَبَةِ. رواه البخاري
Allah swt berfirman: Barangsiapa memusuhi atau menyakiti
atau menghinakan atau merendahkan, dalam riwayat lain; atasku dan kekasihku
(Muhammad), dalam riwayat lain; atasku dan orang-orang mukmin, berarti dia
telah menyakitiku; menantangku berperang. Dalam riwayat lain; maka aku berhak
memeranginya. Dalam redaksi lain; jelas-jelas menantang perang. (HR Muslim)
٣٩
- إِنَّ اللَّهَ لَا يَجْمَعُ أُمَّتِي عَلَى ضَلَالَةٍ ، وَيَدُ اللَّهِ مَعَ
الْجَمَاعَةِ ، وَمَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ. رَوَاهُ التِّرْمِذِى
وَغَيْرُهُ، وَزَادَ اِبْنُ مَاجَه : فَإذَا وَقَعَ الإِخْتِلاَفُ فَعَلَيْكَ
بِالسَّوَادِ الأَعْظَمِ.
Sesungguhnya Allah tidak akan mempersatukan umatku dalam
kesesatan, pertolongan Allah itu bersama jama’ah, barangsiapa keluar dari
jama’ah baginya neraka. (HR Turmudzi dan lainnya). Imam ibn Majah menambahkan:
Jika terjadi perselisihan, maka pilihlah golongan mayoritas yang benar dan
menjadi ahli dalam kebenaran itu.
٤٠.
أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإِنْ
تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرى
اِخْتِلَافاً كَثِيْراً، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ، تَمَسَّكُوْا بِهَا، وَعَضُّوْا عَلَيْهَا
بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ.. رواه ابو داود والترمذي.
"Saya memberi wasiat kepadamu agar tetap bertaqwa
kepada Alloh yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan ta'at
walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya (budak). Sesungguhnya
barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak
perselisihan. karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah
Khulafaur Rasyidin yang lurus (mendapat petunjuk) dan gigitlah dengan gigi
geraham kalian. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua
bid'ah itu sesat." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)