KAJIAN MAWAIDZ FIL AHADIS AL-QUDSIYAH (BAGIAN 2 : HADIS KE 4 - HADIS KE 6)


 


MAWAIDZ AHADIS QUDSIYAH

KARYA IMAM AL-GHAZALI


BAGIAN 2 :

(HADIS KE 4 - HADIS KE 6)

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saya mulai dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

 

الْمَوعِظَةُ الرَّابِعَةُ

Peringatan Keempat.

 

 

يَقُوْلُ اللهُ تَعَالى: يَا بْنَ آدَمَ!

Allah ta‘ālā berfirman: “Wahai anak-cucu Ādam!

 

مَنْ أَصْبَحَ حَزِيْنًا عَلَى الدُّنْيَا،

Barang siapa bersedih karena urusan duniawinya,

 

لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللهِ إِلاَّ بُعْدًا،

Maka ia hanya akan semakin jauh dari Allah,

 

وَ فِي الدُّنْيَا إِلاَّ كَدًّا،

Dan semakin nestapa di dunia,

 

وَ فِي الآخِرَةِ إِلاَّ جُهْدًا،

Serta menderita kesengsaraan di akhirat.

 

وَ أَلْزَمَ اللهُ تَعَالى قَلْبَهُ هَمًّا لاَ يَنْقَطِعُ عَنْهُ أَبَدًا،

Allah akan menjadikan hatinya senantiasa dirundung duka yang tidak pernah putus selamanya,

 

وَ شُغْلاً لاَ يَفْرَغُ عَنْهُ أَبَدًا،

Kesibukan yang tak pernah usai,

 

وَ فَقْرًا لاَ يَنَالُ غِنًى أَبَدًا،

Kemiskinan yang tidak dapat mencapai kecukupan selamanya,

 

وَ آمَالاً تَشْغَلُهُ أَبَدًا،

Angan-angan kosong yang senantiasa menyibukkannya,

 

يَا بْنَ آدَمَ! تَنْقُصُ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عُمْرِكَ وَ أَنْتَ لاَ تَدْرِيْ،

Wahai anak-cucu Adam! Setiap hari, usiamu kian berkurang (menuju ajalmu), namun engkau tidak menyadarinya,

 

وَ آتِيكَ كُلَّ يَوْمٍ بِرِزْقِكَ وَ أَنْتَ لاَ تَحْمَدُ،

Setiap hari, Aku (Allah) mendatangkan rezeki kepadamu, namun engkau tak pernah memuji-Ku (bersyukur pada-Ku),

 

فَلاَ بِالْقَلِيْلِ تَقْنَعُ،

Engkau tidak pernah merasa puas dengan (rezeki) sedikit,

 

وَ لاَ بِالْكَثِيْرِ تَشْبَعُ،

Dan tidak pernah kenyang dengan (rezeki) yang banyak,

 

يَا بْنَ آدَمَ! مَا مِنْ يَوْمٍ إِلاَّ وَ يَأْتِيْكَ رِزْقُكَ مِنْ عِنْدِيْ،

Wahai anak-cucu Ādam, setiap hari rezekimu itu datang dari sisi-Ku,

 

وَ مَا مِنْ لَيْلَةٍ إِلاَّ وَ يَأْتِيْنِي الْمَلاَئِكَةُ مِنْ عِنْدِكَ بِعَمَلٍ قَبِيْحٍ،

Namun, setiap malam Malaikat datang kepada-Ku membawa amal burukmu,

 

تَأْكُلُ رِزْقِيْ وَ تَعْصِيْنِيْ،

Engkau makan rezeki-Ku, namun engkau bermaksiat pada-Ku,

 

وَ أَنْتَ تَدْعُوْنِيْ فَاَسْتَجِيْبُ لَكَ،

Engkau berdoa memohon pada-Ku, dan Aku pun mengabulkannya,

 

وَ خَيْرِيْ إِلَيْكَ نَازِلٌ،

Kebaikan-Ku senantiasa turun ke atasmu,

 

وَ شَرُّكَ إِلَيَّ وَاصِلٌ،

Namun, hanya keburukanmu yang mencapai-Ku,

 

فَنِعْمَ الْمَوْلى أَنَا لَكَ،

Sebaik-baik majikan adalah Aku terhadapmu,

 

وَ بِئْسَ الْعَبْدُ أَنْتَ لِيْ،

Sedangkan, engkau adalah seburuk-buruk hamba bagi-Ku,

 

تَسْتَلُّنِيْ مَا أَعْطَيْتُكَ،

Engkau senantiasa menyia-nyiakan segala apa yang Aku berikan,

 

وَ اَسْتُرُ عَلَيْكَ سَوْءَةً بَعْدَ سَوْءَةٍ فَصِيْحَةٍ،

Padahal, keburukan demi keburukanmu, Aku tutupi,

 

وَ أَنَا اَسْتَحْيِيْ مِنْكَ وَ أَنْتَ لاَ تَسْتَحِيْ مِنِّيْ،

Aku malu kepadamu, namun sekalipun engkau tidak pernah merasa malu kepada-Ku,

 

تَنْسَانِيْ وَ تَذْكُرُ غَيْرِيْ،

Engkau selalu melupakan Aku, namun ingat pada selain-Ku.

 

وَ تَخَافُ النَّاسَ وَ تَأْمَنُ مِنِّيْ،

Engkau takut pada manusia, namun merasa aman terhadap-Ku,

 

وَ تَخَافُ مَقْتَهُمْ وَ تَأْمَنُ غَضَبِيْ،

Engkau takut akan kemarahan mereka, namun merasa aman terhadap kemurkaan-Ku,

 

 

الْمَوْعِظَةُ الْخَامِسَةُ

Peringatan Kelima.

 

 

 

يَقُوْلُ اللهِ تَعَالى:

Allah ta‘ālā berfirman:

 

يَا بْنَ آدَمَ! لاَ تَكُنْ مِمَّنْ يَقْصُرُ التَّوْبَةَ وَ يُطَوِّلُ الأَمَلَ،

“Wahai anak-cucu Ādam! Jangan engkau menjadi orang yang suka menunda-nunda dalam bertobat, dan suka berangan-angan panjang,

 

وَ يَرْجُو الآخِرَةَ بِغَيْرِ عَمَلٍ،

Yang mengharapkan akhirat tanpa beramal,

 

يَقُوْلُ قَوْلَ الْعَابِدِيْنَ وَ يَعْمَلُ عَمَلَ الْمُنَافِقِيْنَ،

Berbicara seperti orang ahli ibadah, tapi beramal seperti orang munafik,

 

إِنْ أُعْطِيَ لَمْ يَقْنَعْ وَ إِنْ مُنِعَ لَمْ يَصْبِرْ،

Jika diberi (karunia) tidak bersahaja (tidak puas dengan apa adanya) dan jika tidak diberi, tidak mau bersabar,

 

يَأْمُرُ بِالْخَيْرِ وَ لاَ يَفْعَلُهُ وَ يَنْهى بِالشَّرِّ وَ لَمْ يَنْتَهِ عَنْهُ،

Mengajak orang lain berbuat baik, tapi ia sendiri tidak melakukannya, mencegah orang lain berbuat jahat, tapi malah ia sendiri tidak pernah berhenti darinya.

 

يُحِبُّ الصَّالِحِيْنَ وَ لَيْسَ مِنْهُمْ،

Mencintai orang-orang shāli (suka berbuat baik), namun ia bukan dari kalangan mereka (yang suka berbuat baik),

 

وَ يَبْغُضُ الْمُنَافِقِيْنَ وَ هُوَ مِنْهُمْ،

Membenci orang-orang munafik, padahal ia termasuk golongan mereka.

 

يَقُوْلُ مَا لاَ يَفْعَلُ،

Selalu mengatakan sesuatu yang tidak ia perbuat,

 

وَ يَفْعَلُ مَا لاَ يُؤْمَرُ،

Namun, melakukan apa yang tidak diperintahkan,

 

وَ يَسْتَوْفِيْ وَ لاَ يُوْفى،

Selalu meminta untuk ditepati, namun tidak pernah menepati janjinya,

 

يَا بْنَ آدَمَ! مَا مِنْ يَوْمٍ جَدِيْدٍ إِلاَّ وَ الأَرْضُ تُخَاطِبُكَ فِيْ قَوْلِهَا تَقُوْلُ لَكَ:

Wahai anak-cucu Ādam! Dalam setiap pergantian hari, bumi ini selalu bicara kepadamu:

 

يَا بْنَ آدَمَ! تَمْشِيْ عَلى ظَهْرِيْ،

Wahai anak-cucu Ādam! Engkau berjalan di atas punggungku,

 

ثُمَّ تُخْزَنُ فِيْ بَطْنِيْ،

Kemudian engkau (jenazahmu) akan disimpan di dalam perutku,

 

وَ تَأْكُلُ الشَّهَوَاتِ عَلى ظَهْرِيْ،

Engkau makan sesuka hatimu di atas punggungku,

 

وَ يَأْكُلُ الدُّوْدُ فِيْ بَطْنِيْ،

Namun, kelak kamu akan disantap cacing di dalam perutku,

 

يَا بْنَ آدَمَ! أَنَا بَيْتُ الْوَحْشَةِ،

Wahai anak-cucu Ādam! Aku adalah sarang binatang buas,

 

وَ أَنَا بَيْتُ الْمُسَاءَلَةِ،

Aku adalah sebuah kediaman di mana segala sesuatu akan dipertanggungjawabkan,

 

وَ أَنَا بَيْتُ الْوَحْدَةِ

Aku adalah sebuah rumah yang sunyi (sendirian),

 

وَ أَنَا بَيْتُ الظُّلْمَةِ

Aku adalah sebuah rumah yang penuh kegelapan,

 

وَ أَنَا بَيْتُ الْحَيَاتِ وَ الْعَقَارِبِ

Dan aku adalah sarang ular dan kalajengking,

 

فَاعْمُرْنِيْ وَ لاَ تُخَرِّبْنِيْ

Karena itu, makmurkanlah (berbuat baiklah) dan janganlah engkau roboh diriku ini.

 


الْمَوْعِظَةُ السَّادِسَةُ

Peringatan Keenam.

 

 

يَقُوْلُ اللهُ تَعَالى:

Allah ta‘ālā berfirman:

 

يَا بْنَ آدَمَ! مَا خَلَقْتُكُمْ لأَسْتَكْثِرَ بِكُمْ مِنْ قِلَّةٍ،

“Wahai anak-cucu Ādam! Aku tidak menciptakanmu hanya untuk perbanyakkan yang sedikit,

 

وَ لاَ لأَسْتَأْنِسَ بِكُمْ مِنْ وَحْشَةٍ،

Bukan karena ingin berteman karena kesepian,

 

وَ لاَ لأَسْتَعِيْنَ بِكُمْ عَلى أَمْرٍ عَجَزْتُ عَنْهُ،

Bukan karena ingin meminta bantuanmu dalam urusan yang Aku tidak mampu,

 

وَ لاَ لِجَلْبِ مَنْفَعَةٍ وَ لاَ لِدَفْعِ مَضَرَّةٍ،

Bukan karena ingin menarik keberuntungan atau menolak kemudharatan (bahaya),

 

بَلْ خَلَقْتُكُمْ لِتَعْبُدُوْنِيْ طَوِيْلاً،

Akan tetapi, Aku ciptakanmu hanya untuk menyembah-Ku sepanjang waktu,

 

وَ تَشْكُرُوْنِيْ كَثِيْرًا،

Agar banyak bersyukur kepada-Ku,

 

وَ تُسَبِّحُوْنِيْ بُكْرَةً وَ أَصِيْلاً،

Dan bertasbih kepada-Ku pagi dan sore.

 

يَا بْنَ آدَمَ!، لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَ آخِرَكُمْ،

Wahai anak-cucu Ādam! Andaikan yang pertama dan yang terakhir di antara kalian,

 

وَ جِنَّكُمْ وَ إِنْسَكُمْ،

Jin dan manusia,

 

وَ صَغِيْرَكُمْ وَ كَبِيْرَكُمْ

Baik yang muda maupun yang tua,

 

وَ حُرَّكُمْ وَ عَبْدَكُمْ،

Baik yang merdeka maupun yang hamba,

 

اِجْتَمِعُوْا عَلى طَاعَتِيْ مَا زَادَ ذلِكَ فِيْ مُلْكِيْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ،

Semua berkumpul untuk ta‘at kepada-Ku, sedikit pun tidak akan menambahkan kekuasaan-Ku, meski pun seberat dzarrah (benda yang paling kecil).

 

وَ مَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ،

Barang siapa berjihad (bersungguh-sungguh), sesungguhnya ia berjihad untuk dirinya sendiri,

 

إِنَّ اللهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِيْنَ،

Sesungguhnya, Allah sama sekali tidak membutuhkan alam semesta.

 

يَا بْنَ آدَمَ!، كَمَا تُؤْذِيْ يُؤْذى بِكَ،

Wahai anak-cucu Ādam! Sebagaimana engkau menyakiti, engkau akan disakiti!

 

وَ كَمَا تَعْمَلُ يُعْمَلُ بِكَ،

Dan sebagaimana engkau berbuat, begitupula lah yang akan diperbuat terhadapmu!